Perkembangan Mesin Jahit
Dari Jarum Sampai Perang Paten
Sebagai
salah satu kebutuhan pokok manusia, tentunya semua orang menginginkan kualitas
dan keindahan pada pakaian mereka. Pakaian yang didesain dengan indah akan
memuaskan hati dan mengangkat kepercayaan diri pemakainya, dan pakaian yang
dijahit dengan rapi dan kuat akan memberi kenyamanan. Tetapi, tidak mudah
menghasilkan jahitan yang rapi dan rata pada sebuah baju. Belum lagi waktu yang
dibutuhkan, karena satu baju saja membutuhkan ribuan jahitan. Bayangkan pekerjaan
berat yang diserahkan pada wanita untuk memenuhi kebutuhan milyaran manusia!
Karena
kesulitan yang seperti ini, manusia berusaha menciptakan alat yang dapat
mempermudah mereka dalam membuat baju. Saat ini, telah tersedia berbagai macam
mesin jahit elektrik, mulai dari yang untuk digunakan di rumah sampai mesin
jahit industri. Tetapi, bagaimanakan awal penciptaan mesin jahit? Bagaimanakah
bentuk awal mesin jahit?
Untuk
menjawab pertanyaan itu, mari kita bahas penemuan mesin jahit pertama. Penemuan
yang berhubungan dengan mesin jahit pertama dipatenkan oleh seorang imigran
Jerman yang tinggal di Inggris bernama Charles Weisenthal. Pada tahun 1755,
Charles Weisenthal mematenkan penemuannya yang berupa jarum yang khusus untuk
digunakan pada sebuah mesin. Namun, tidak dijelaskan mesin apa yang membutuhkan
jarum tersebut.
|
Mesin Jahit Walter Hunt |
Pada
tahun 1790, seorang penemu dan pembuat lemari Inggris Thomas Saint mematenkan
sebuah mesin yang dapat melubangi kulit dan memasukkan jarum melalui lubang
tersebut. Namun, tidak jelas apakah Thomas Saint benar-benar membuat mesin
jahit tersebut atau hanya mematenkan agar mendapat royalti. Mesin yang dibuat
selanjutnya berdasarkan gambaran paten Thomas Saint ternyata tidak dapat
berfungsi. Deskripsi mesin jahit ini selanjutnya ditemukan oleh William Newton
Wilson pada tahun 1874. Ia membuat ulang dan memodifikasi mesin jahit Thomas
Saint dan membuat mesin jahit yang berfungsi.
Banyak
percobaan gagal pula dalam sejarah pembuatan mesin jahit. Sebuah mesin pembuat
topi otomatis juga pernah ditemukan pada tahun 1810 oleh Balthasar Krems. Namun
mesin ini tidak pernah dipatenkan dan tidak pernah berfungsi dengan baik.
Seorang penjahit Austria, Joseph Madersperger, melakukan beberapa percobaan
mesin jahit yang dipatenkan pada tahun 1814. Sayangnya, mesin jahit buatannya
dianggap gagal, karena ia memfokuskan mesinnya agar meniru gerakan tangan
penjahit. Amerika pun tidak mau kalah. John Adams Doge dan John Knowles
menciptakan mesin sebuah mesin jahit pada tahun 1818. Tapi, mesin ini
merepotkan karena setelah menjahit beberapa saat, kain harus dikeluarkan dan
dimasukkan kembali. Mesin jahit tersebut pun dianggap gagal saat digunakan di
sebuah pabrik tekstil.
Mesin
jahit pertama yang berhasil dan berfungsi baik diciptakan oleh Barthelemy
Thimonnier, penjahit asal Prancis, pada tahun 1830. Mesin jahit ini terbuat
dari kayu, menggunakan satu benang dan jarum berbentuk kail, dan menghasilkan
jahitan tusuk rantai (chain stitch).
Mesin jahit ini sukses dalam membuat pakaian, dan sekitar tahun 1841 Barthelemy
Thimonnier telah memiliki sebuah pabrik garmen dengan 80 mesin jahit. Saat itu
ia memproduksi seragam untuk tentara Prancis. Namun, mesin jahit ini tidak
berakhir bahagia. Para penjahit Prancis lainnya takut bahwa mereka akan
kehilangan pekerjaan dan membakar dan menghancurkan pabrik Barthelemy.
Barthelemy akhirnya pindah ke Inggris dan meninggal di Amplepuis tahun 1857.
|
Mesin Jahit Barthelemy |
Sementara
itu, di Amerika, Walter Hunt membuat mesin jahit yang berfungsi dengan baik,
tepatnya pada tahun 1834. Mesin jahit tersebut menggunakan metode jahitan kunci
atau lockstitch, yaitu 2 jarum dengan
lubang di ujung tajam jarum, masing-masing membawa benang untuk jahitan atas
dan jahitan bawah. Jarum yang berbentuk kail bergerak secara horizontal. Jarum
yang berada di atas membuat lubang menembus kain, memasukkan benang, dan
menarik benang kembali ke atas, meninggalkan lengkungan benang di bagian bawah
kain. Jarum yang berada di bawah kain memasukkan benang ke sela-sela lengkungan
tersebut dan mengeratkan jahitan. Tetapi, ia tidak mematenkannya karena merasa
mesin jahitnya akan menghasilkan pengangguran.
Selanjutnya, juga di Amerika, Elias Howe membuat
sebuah mesin jahit dengan metode yang sama dengan Walter Hunt, lockstitch, hanya saja kain yang dijahit
berada dalam posisi vertikal. Ia mematenkan mesin ini pada tahun 1846. Karena
tak ada yang berminat pada mesin ini, ia dan saudara laki-lakinya pergi ke
Inggris untuk mencari pembeli. Namun, usahanya tidak berbuah dan ia kembali ke
Amerika. Ternyata, saat ia kembali dari Inggris, mesin yang ia patenkan telah
digunakan beberapa orang lain di Amerika, salah satunya adalah Isaac Meritt
Singer.
Mesin jahit tidak diproduksi secara massal hingga
tahun 1850an. Isaac Meritt Singer membuat mesin jahit dimana jarumnya bergerak
naik turun, bukan seperti mesin jahit lain pada saat itu yang memiliki jarum
yang bergerak dari sisi ke sisi. Mesin jahit ciptaan Isaac Meritt Singer ini
juga memiliki penggerak jarum menggunakan pedal kaki. Mesin jahit ini kemudian
dipasarkan secara besar-besaran pada tahun 1860. Namun, Isaac Meritt Singer
juga menggunakan metode lockstitch
yang dipatenkan oleh Elias Howe.
|
Mesin Jahit Singer
Bentuknya sudah mirip mesin jahit yang kita kenal |
Elias Howe menggugat orang-orang yang telah mencuri
patennya, termasuk Isaac Singer. Sebenarnya, metode locksmith yang digugat oleh Elias Howe mirip dengan metode yang
digunakan dalam mesin jahit buatan Walter Hunt, tetapi karena Walter Hunt tidak
mematenkan mesin tersebut, maka Elias Howe memenangkan pergugatan. Sebagai
tambahan, John Fisher dari Inggris juga mematenkan mesin jahitnya yang dapat
membuat renda pada tahun 1844. Mesin tersebut identik dengan mesin yang
dipatenkan Elias Howe. Kalau saja patennya tidak hilang di kantor hak paten,
maka John Fisher juga akan terlibat dalam perang paten ini.
Setelah sukses memenangkan hak atas royaltinya,
Elias Howe menerima lonjakan pendapatan tahunan sebesar tiga ratus hingga dua
ratus ribu dollar per tahun. Dalam jangka waktu dari tahun 1854 sampai 1867,
Elias Howe mendapatkan royalti hampir dua juta dollar dari mesin jahit
ciptaannya.
Kemudian, beberapa perusahaan mesin jahit berkumpul
membentuk Sewing Machine Combination pada tahun 1856. Terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memiliki paten seperti
Howe Machine Company, Singer Manufacturing Company, Wheeler & Wilson, dan
Grover & Baker, mereka menggugat perusahaan-perusahaan lain yang menyalahi
paten mereka dan membuat mesin jahit mengunakan desain yang telah dipatenkan.
Mereka membuat peraturan bahwa setiap memproduksi satu mesin jahit, royalti
sebesar 15 dollar harus dibayarkan kepada Sewing Machine Combination, dan uang
tersebut akan dibagikan kepada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam
Sewing Machine Combination. Pada tahun 1880, merek mesin jahit Singer
mendominasi penjualan mesin jahit, dan memproduksi 75% mesin jahit dunia.
Sewing Machine Combination ditutup pada tahun 1877
ketika patennya kadaluarsa. Seiring dengan ditutupnya Sewing Machine
Combination, produksi perusahaan-perusahaan mesin jahit kecil meledak karena
tidak perlu lagi membayar royalti. Efeknya, harga mesin jahit turun drastis dan
banyak model diciptakan. Pabrik-pabrik mulai berlomba-lomba memproduksi mesin
jahit untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan. Saat ini Jerman memiliki lebih
dari 300 pabrik, beberapa bekerja 24 jam memproduksi mesin jahit.
Pada tahun 1851, Charles T Judkins memperkenalkan
ciptaannya, yaitu sebuah mesin jahit berbentuk kotak. Pada pameran tahun 1851,
Charles Judkins mendemonstrasikan mesin jahitnya yang dapat menjahit hampir 500
jahitan dalam satu menit.
Ilustrasi di atas dibuat pada tahun 1854, di sebuah
pabrik pakaian. George Holloway menggunakan 20 mesin jahit buatan Charles T.
Judkins yang menghasilkan sama dengan 60 pekerjaan orang. Mesin-mesin ini digerakkan dengan mesin uap.
Mesin jahit yang bekerja tidak hanya diciptakan
dengan metode jahitan lockstitch. Pada
tanggal 2 Juni 1857 James Edward Allen Gibbs, petani dari Raphine di Rockbridge
County, Virginia, mematenkan mesin jahitnya yang dapat membuat jahitan rantai
atau chainstitch. Jahitan ini dibuat
oleh mesin jahit James Gibbs dengan hanya 1 benang. Mesin jahit ini dibuat
dengan memodifikasi dan menyempurnakan bagian atas mesin jahit dan membuat
model bagian bawah mesin jahit yang baru. Bersama dengan James Willcox, ia
membangun perusahan Willcox & Gibbs Sewing Machine Company. Perusahaan ini
sampai sekarang masih memproduksi dan menjual mesin jahit.
Namun, ada beberapa kelemahan dari chainstitch yang diterapkan pada mesin
jahit James Gibbs. Karena jahitan ini tidak seperti lockstitch yang tiap jahitannya saling mengunci, jika benang dengan
jahitan chainstitch putus atau bagian
ujung garis jahitan tidak diikat, maka seluruh jahitan akan lepas. Selain itu,
arah jahitan tidak dapat dirubah ketika menggunakan mesin jahit chainstitch. Jahitan ini juga dapat
dengan mudah dirobek. Karena itu, metode jahitan lockstitch lebih banyak dipilih orang.
Penemuan mesin jahit juga tidak berhenti pada
membuat jahitan pada kain. Pada tahun 1877, mesin pembuat renda pertama
diciptakan dan dipatenkan oleh Joseph M. Merrow. Ia merupakan pemilik sebuah
toko mesin yang pada akhirnya berkembang menjadi pabrik mesin pembuat renda.
Mesin buatan Joseph M. Merrow ini juga merupakan mesin jahit pertama yang dapat
membuat jahitan overlock. Jahitan overlock biasa digunakan untuk menjahit
bagian tepi kain. Pabrik pembuat mesin jahit overlock yang dimiliki oleh
Joseph Merrow, Merrow Machine Company, menjadi pabrik mesin jahit overlock terbesar di Amerika dan terus
ada hingga abad ke-21.
Helen Augusta Blanchard dari Portland, Maine,
mematenkan mesin jahit yang dapat membuat jahitan berpola zig-zag pada tahun
1873. Jahitan zig-zag ini dapat menyegel bagian pinggir jahitan dan kain dengan
baik sehingga kain menjadi lebih kuat. Helen Augusta Blanchard juga mematenkan
28 penemuan lainnya selain mesin jahit zig-zag ini, termasuk di antaranya
adalah mesin penjahit topi, jarum untuk operasi, dan
penyempurnaan-penyempurnaan lain untuk mesin jahit.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, pabrik mesin
jahit milik Isaac Meritt Singer, Singer Sewing Co., berkembang menjadi
penghasil mesin jahit terbesar di dunia. Singer Sewing Co. membuat model mesin
jahit baru yang dinamakan Singer Vibrating Shuttle. Model ini menggunaka ide
dari Allen B. Wilson, dan merupakan mesin jahit pertama yang diproduksi untuk
penggunaan domestik. Model ini diproduksi hingga jutaan unit sampai akhirnya
digantikan oleh model lain pada abad ke-20.
Jika kita lihat mesin jahit yang umum digunakan
sekarang, semua mesin jahit menggunakan tenaga listrik. Mesin jahit elektrik
pertama diproduksi oleh Singer Sewing Co. dan diperkenalkan tahun 1889. Pada
awalnya bentuknya hanyalah motor tambahan di sisi mesin jahit. Seiring dengan
beredarnya listrik ke rumah-rumah, mesin jahit elektrik ini semakin populer.
Pada tahun 1905, mesin jahit elektrik sudah digunakan secara luas. Sekitar
tahun 1926, kantor paten di Amerika memiliki lebih dari 150.000 paten untuk
berbagai macam model mesin jahit.
|
Mesin jahit overlock modern |
Revolusi mesin jahit tidak berhenti saat itu saja.
Berbagai tambahan dan model baru diciptakan dan diproduksi. Seperti misalnya
jarum yang dapat membuat jenis-jenis jahitan yang berbeda, ada juga mesin jahit
yang dapat membentuk pola bordir. Alat-alat tambahan seperti pelindung jari
juga diproduksi luas.
Meski pada awalnya perkembangan mesin jahit tidak
berjalan mulus, dengan berbagai kegagalan dan penolakan dari masyarakat. Namun,
akhirnya masyarakat mulai menyadari akan perlunya kemudahan dalam memenuhi
kebutuhan pokok yang berupa pakaian. Inovasi dan ide baru terus dikembangkan
hingga menjadi mesin jahit yang praktis dan dapat digunakan siapa saja.
Bayangkan dunia tanpa mesin jahit. Untuk membuat
satu pakaian saja sulit, apalagi merancang model-model baru. Belum lagi kerja
keras yang memberatkan kaum wanita. Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia,
jutaan pakaian diperlukan setiap tahunnya. Bayangkan berapa besar tenaga yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pakaian setiap orang. Karena itu,
orang-orang yang telah menghabiskan hidupnya bekerja keras membuat pencerahan
dalam dunia pakaian patut diingat. Mereka telah berdedikasi meneliti,
membangun, dan memasarkan mesin yang telah membuat perubahan dalam dunia
pakaian.
Tentu saja, perkembangan mesin jahit dan teknologi
pembuatan pakaian tidak akan berhenti sampai di situ saja.
Sumber: http://labsky2012b.blogspot.com/2012/09/tugas-5-perkembangan-mesin-jahit.html